Teknik Budidaya Ubi Kayu
Sebelum ke topik bahasan, ada baiknya kita mengetahui tentang apa itu Ubi Kayu. Ubi Kayu adalah tanaman Ubi-ubian yang biasa di panggil Singkong oleh masyarakat Indonesia. Ubi kayu berasal dari Brazilia. Pertama kali dilaporkan oleh Johann Baptist Emanuel Pohl, ahli botani asal Austria pada tahun 1827 . Ubi kayu berasal dari jenis liar tumbuhan Manihot flabelifolia; dan berkembang di daerah padang rumput (sabana) Cerrado. Tanaman ini selanjutnya menyebar ke berbagai penjuru dunia, terutama negara-negara di Asia dan Afrika. Ubi kayu masuk ke Indonesia sekitar abad ke 18, tahun 1852. Didatangkan plasma nutfah ubi kayu dari Suriname dan dikoleksikan di kebun Raya Bogor. Penyebaran ke seluruh nusantara pada 1914-1918 (Saat Indonesia kekurangan pangan). Tahun 1968 Indonesia menjadi penghasil ubi kayu no. 5 dunia.
Klasifikasi Tanaman Ubi Kayu:
• Kelas : Dicotyledoneae
• Sub Kelas : Arhichlamydeae
• Ordo : Euphorbiales
• Famili : Euphorbiaceae
• Sub Famili : Manihotae
• Genus : Manihot
• Spesies : Manihot esculenta Crantz M. utilissima dan M. Alpi
Potensi dan Prospek Ubi Kayu dapat dikatakan sebagai bisnis yang luar biasa bagus. Diketahui dari hal-hal berikut:
• Konsumsi penduduk dunia sekitar 300 juta ton ubikayu tiap tahun (Rukmana, 1997).
• Indonesia diperkirakan kekurangan 5,3 juta ton ubikayu tiap tahun (Suyamto dan Wargiono, 2006).
• Permintaan ubikayu akan terus meningkat seiring dengan pengembangan energi alternatif bioethanol.
• bahan pangan pokok ketiga setelah padi dan jagung: tepung tapioka (Ekspor: USA & Jepang), industri makanan.
• pakan ternak, ikan (pelet, ex. Thailand) dan sumber energi alternatif (bioetanol).
• Produk potensi ekspor: gaplek, chips, pelet (China, Jepang, Korea, USA, Rusia).
Namun bukan berarti Budidaya Ubi Kayu ini dapat mudah anda aplikasikan, tetap ada Kendala dalam Budidaya Ubi Kayu antara lain:
1. Banyak ditanam di tanah ultisol (kesuburan rendah).
2. Penanaman klon/varietas unggul belum meluas.
3. Populasi tanaman per satuan luas lahan rendah karena pola tanam berpola campuran.
4. Teknik budidaya kurang tepat, terutama pemupukan (tidak berimbang, pupuk palsu, kurang pupuk organik).
5. Panen yang terlalu cepat (kadar pati belum maksimal).
6. Produk olahan masih kurang beragam dan menarik.
Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ubi kayu (22-36 ton/ha) dapat dilakukan melalui:
1. Perbaikan dan penggunaan varietas unggul.
2. Cara bercocok tanam tepat dan intensif.
3. Penggunaan pola dan sistem tanam yang tepat.
Untuk itu, hal yang perlu anda ketahui untuk meningkatkan produktivitas Ubi Kayu adalah:
1. Syarat Tumbuh Ubi Kayu
A. Iklim
1. Penyinaran 10 jam/hari
2. Curah hujan 750-1000 mm/thn
3. Kelembaban udara optimal 60-65%
4. Suhu yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman ubi kayu adalah berkisar 18-350C
5. Suhu optimalnya adalah 25-270C (Baharsjah, dkk, 1985)
B. Ketinggian Tempat
1. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl.
2. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal (Baharsjah, dkk, 1985).
2. Pengolahan Lahan
Sebelum mengetahui cara pengolahan lahan, ada baiknya anda ketahui Karakteristik tanah yang baik untuk penanaman Ubi Kayu.
1. Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik.
2. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ubi kayu adalah jenis aluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, dan andosol.
3. pH tanah yang sesuai antara 4,5–8,0 dengan pH ideal 5,8
4. Pada tanah ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0–5,5 tanaman ubi kayu ini pun dapat tumbuh dan cukup subur bagi pertumbuhannya.
Setelah karakteristik tanah yang sudah dipenuhi maka lakukang pengolahan tanah dengan cara sebagai berikut:
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
2. Mulailah membuat bedengan/guludan dengan tinggi kurang lebih 30 cm dan lebar 60 cm. Dan buatlah siringan dengan lebar 40 cm disamping guludan.
3. Berikan pupuk kandang secukupnya untuk meningkatkan kualitas tanah.
4. Campurkan pupuk kandang dan tanah hingga rata dengan cara membolak-balik tanah yang ada diguludan.
5. Diamkan selama kurang lebih satu minggu agar tanah bereaksi dengan pupuk.
3. Pemilihan bibit
1. Ubi kayu telah berumur 7-12 bulan, diameter 2.5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar.
2. Panjang stek 20 - 25 cm/ 3-4 ruas mata, bagian pangkal diruncingi miring 45o diantara calon tunas1 dan 2, agar memudahkan penanaman (meluaskan bidang perakaran) usahakan kulit stek tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas.
3. Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam adalah 15-20 cm pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman.
4. Bibit yang sudah siap tanam direndam dengan larutan Hormax dengan waktu 10-15 menit.
Varietas yang umum ditanam petani adalah varietas unggul UJ-5.
4. Jarak Tanam
Monokultur: 80 x 70 ; 100 x 70 ; 100x100; 150x150 (tergantung varietas)-- populasi mencapai 13.000–17.000 tan/ha.
5. Penanaman
• Tanam sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau akhir musim hujan (November – Desember dan Juni – Juli).
• Untuk kesinambungan suplai bahan baku ke pabrik bioetanol diperlukan adanya pergiliran waktu tanam.
Cara menanam :
• Setek tegak lurus/minimal membentuk sudut 600 dengan tanah, jgn terbalik (hasil umbi akan sangat rendah).
• Kedalaman tanam 10 cm (agar kelembaban cukup dan kesegaran setek terjaga baik).
• Jarak tanam yang lebih rapat biasanya menghasilkan umbi yang lebih kecil.
Berikut adalah gambar-gambar Teknik penanaman Ubi Jalar:
Klasifikasi Tanaman Ubi Kayu:
• Kelas : Dicotyledoneae
• Sub Kelas : Arhichlamydeae
• Ordo : Euphorbiales
• Famili : Euphorbiaceae
• Sub Famili : Manihotae
• Genus : Manihot
• Spesies : Manihot esculenta Crantz M. utilissima dan M. Alpi
Potensi dan Prospek Ubi Kayu dapat dikatakan sebagai bisnis yang luar biasa bagus. Diketahui dari hal-hal berikut:
• Konsumsi penduduk dunia sekitar 300 juta ton ubikayu tiap tahun (Rukmana, 1997).
• Indonesia diperkirakan kekurangan 5,3 juta ton ubikayu tiap tahun (Suyamto dan Wargiono, 2006).
• Permintaan ubikayu akan terus meningkat seiring dengan pengembangan energi alternatif bioethanol.
• bahan pangan pokok ketiga setelah padi dan jagung: tepung tapioka (Ekspor: USA & Jepang), industri makanan.
• pakan ternak, ikan (pelet, ex. Thailand) dan sumber energi alternatif (bioetanol).
• Produk potensi ekspor: gaplek, chips, pelet (China, Jepang, Korea, USA, Rusia).
Namun bukan berarti Budidaya Ubi Kayu ini dapat mudah anda aplikasikan, tetap ada Kendala dalam Budidaya Ubi Kayu antara lain:
1. Banyak ditanam di tanah ultisol (kesuburan rendah).
2. Penanaman klon/varietas unggul belum meluas.
3. Populasi tanaman per satuan luas lahan rendah karena pola tanam berpola campuran.
4. Teknik budidaya kurang tepat, terutama pemupukan (tidak berimbang, pupuk palsu, kurang pupuk organik).
5. Panen yang terlalu cepat (kadar pati belum maksimal).
6. Produk olahan masih kurang beragam dan menarik.
Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ubi kayu (22-36 ton/ha) dapat dilakukan melalui:
1. Perbaikan dan penggunaan varietas unggul.
2. Cara bercocok tanam tepat dan intensif.
3. Penggunaan pola dan sistem tanam yang tepat.
Untuk itu, hal yang perlu anda ketahui untuk meningkatkan produktivitas Ubi Kayu adalah:
1. Syarat Tumbuh Ubi Kayu
A. Iklim
1. Penyinaran 10 jam/hari
2. Curah hujan 750-1000 mm/thn
3. Kelembaban udara optimal 60-65%
4. Suhu yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman ubi kayu adalah berkisar 18-350C
5. Suhu optimalnya adalah 25-270C (Baharsjah, dkk, 1985)
B. Ketinggian Tempat
1. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl.
2. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal (Baharsjah, dkk, 1985).
2. Pengolahan Lahan
Sebelum mengetahui cara pengolahan lahan, ada baiknya anda ketahui Karakteristik tanah yang baik untuk penanaman Ubi Kayu.
1. Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik.
2. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ubi kayu adalah jenis aluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, dan andosol.
3. pH tanah yang sesuai antara 4,5–8,0 dengan pH ideal 5,8
4. Pada tanah ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0–5,5 tanaman ubi kayu ini pun dapat tumbuh dan cukup subur bagi pertumbuhannya.
Setelah karakteristik tanah yang sudah dipenuhi maka lakukang pengolahan tanah dengan cara sebagai berikut:
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
2. Mulailah membuat bedengan/guludan dengan tinggi kurang lebih 30 cm dan lebar 60 cm. Dan buatlah siringan dengan lebar 40 cm disamping guludan.
3. Berikan pupuk kandang secukupnya untuk meningkatkan kualitas tanah.
4. Campurkan pupuk kandang dan tanah hingga rata dengan cara membolak-balik tanah yang ada diguludan.
5. Diamkan selama kurang lebih satu minggu agar tanah bereaksi dengan pupuk.
3. Pemilihan bibit
1. Ubi kayu telah berumur 7-12 bulan, diameter 2.5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar.
2. Panjang stek 20 - 25 cm/ 3-4 ruas mata, bagian pangkal diruncingi miring 45o diantara calon tunas1 dan 2, agar memudahkan penanaman (meluaskan bidang perakaran) usahakan kulit stek tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas.
3. Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam adalah 15-20 cm pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman.
4. Bibit yang sudah siap tanam direndam dengan larutan Hormax dengan waktu 10-15 menit.
Varietas yang umum ditanam petani adalah varietas unggul UJ-5.
4. Jarak Tanam
Monokultur: 80 x 70 ; 100 x 70 ; 100x100; 150x150 (tergantung varietas)-- populasi mencapai 13.000–17.000 tan/ha.
5. Penanaman
• Tanam sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau akhir musim hujan (November – Desember dan Juni – Juli).
• Untuk kesinambungan suplai bahan baku ke pabrik bioetanol diperlukan adanya pergiliran waktu tanam.
Cara menanam :
• Setek tegak lurus/minimal membentuk sudut 600 dengan tanah, jgn terbalik (hasil umbi akan sangat rendah).
• Kedalaman tanam 10 cm (agar kelembaban cukup dan kesegaran setek terjaga baik).
• Jarak tanam yang lebih rapat biasanya menghasilkan umbi yang lebih kecil.
Berikut adalah gambar-gambar Teknik penanaman Ubi Jalar:
Masih Perkenalan
Melanjutkan pos sebelumnya, saya disini masih mencoba belajar untuk menulis agar kedepan nya dapat berguna bagi kehidupan saya atau yang lainnya. Saya adalah anak pertama dari dua saudara yang di lahirkan oleh malaikat cantik bernama Ida Riyana. Dia adalah istri dari bapak Epi Yanto yang bekerja sebagai pegawai swasta disalah satu perusahaan koran ternama di kota Bandar Lampung. Saya lahir tepat pada tanggal 13 oktober 1997 di Bandar Lampung. Walaupun saya lahir di Bandar Lampung saya bersuku Jawa, karna keturunan sih hehehe. Saat ini saya adalah mahasiswa semester 3 di salah satu Pendidikan Vokasi Negeri di Bandar Lampung, tepat nya di Politeknik Negeri Lampung Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Program Studi Produksi Tanaman Pangan (Agroteknologi). Dari lahir saya menetap di kota ini, mulai dari SD, SMP, SMA hingga kuliah pun saya di Bandar Lampung. Saat SD saya bersekolah di SD Negeri 2 Sukabumi, lalu saat saya kelas V saya pindah sekolah di SD Negeri 4 Sawah Lama dikarnakan keluarga saya bermigrasi dari rumah lama saya kerumah yang baru. Saat itu keluarga saya sedang mengalami proses keterpurukan dikarnakan ibu saya sakitdan ayah saya keluar dari pekerjaannya. Lalu saat SMP saya bersekolah di SMP Negeri 5 Bandar Lampung, saat itu saya hampir terjerumus didalam lubang kegelapan karna efek dari lingkungan pertemanan disekolah, tetapi tuhan menunjukkan jalan yang benar kembali sehingga saya dapat kembali menjadi diri saya. Menurut orang-orang bahwa saat SMA adalah saat-saat dimana anda mencari jati diri anda dan itu benar. Saat SMA banyak sekali cerita yang saya dapatkan. Mulai dari kisah percintaan, kenakalan remaja, persahabatan sampai sifat-sifat guru. Namun saya belum dapat menceritakan itu sekarang, tetapi suatu saat akan saya ceritakan di Blog ini. Sekian dari saya, Terima Kasih.
Perkenalan Pembuat Blog
Ini adalah tulisan pertama saya yang saya bagikan di blog ini, bahkan di Internet. Pertama izinkan saya memperkenalkan diri saya. Perkenalkan nama saya adalah Ilham Pangestu Hafifi. Sekarang saya tercatat sebagai mahasiswa semester 3 di Politeknik Negeri Lampung yang berada tepat di ibu kota Lampung, yaitu Bandar Lampung. Sebagai manusia pasti masih ada kesalahan dalam tulisan ini, oleh sebab itu saya minta tolong agar pembaca dapat memberikan saran kepada saya. Terima Kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)